Mematahkan Mitos Automasi dalam Industri Manufaktur

  • Oleh Domino Printing Indonesia
  • November 13, 2024
  • Industri
Hubungi

Membongkar Mitos Automasi dalam Manufaktur

Sudah bukan rahasia lagi bahwa automasi manufaktur dapat meningkatkan efisiensi, mendorong produktivitas, dan membantu pertumbuhan bisnis secara keseluruhan. Sejak awal tahun 2010-an, berbagai perusahaan telah memperjuangkan upaya transformatif sistem otomatis dalam manufaktur. Perusahaan konsultan raksasa seperti Deloitte, McKinsey, dan Forbes pernah membahas tentang manfaat automasi dan potensinya dalam revolusi industri.

Meski dalam beberapa tahun terakhir automasi manufaktur sudah jauh berkembang, sejumlah perusahaan masih dalam kebimbangan dan membuat mereka tertinggal. Sebuah laporan tahun 2023 yang disusun oleh Manufacturing Technology Centre mengungkapkan bahwa keengganan para produsen Inggris untuk berinvestasi dalam automasi dan robotika telah berdampak besar terhadap produktivitas negara tersebut.

Selain itu, meski Amerika Serikat sering dianggap sebagai market global dalam automasi pabrik–khususnya dalam industri otomotif–cacat pada produk yang terjadi tetap menjadi masalah. Pada tahun 2023, alergen yang tidak dicantumkan akibat kesalahan pelabelan menjadi penyebab penarikan separuh produk makanan dan minuman di AS.

Jadi, apa yang menyebabkan keengganan untuk menerapkan automasi dalam manufaktur? Kami telah mengidentifikasi tujuh permasalahan utama seputar penerapan automasi pabrik, yang kami yakini tidak benar dan harus dikoreksi. Dalam blog ini, kami berupaya untuk mematahkan berbagai mitos automasi serta menjelaskan sebabnya. Jika Anda masih menunda-nunda untuk menerapkan automasi, inilah saatnya untuk mulai bergerak.

Mitos #1: Automasi tidak diperlukan karena proses manual saya berjalan dengan baik

Pertama, mari kita bahas inti permasalahannya.

Dilihat dari sisi mana pun, proses manual adalah penyebab utama terjadinya kesalahan, yang kemudian menyebabkan limbah dan pemborosan yang tidak perlu bagi produsen.

Sebagai acuan praktis, tingkat kesalahan rata-rata entri data manual adalah sekitar 1%. Jika Anda memiliki pekerja di lini produksi yang memasukkan data secara manual dalam proses pengodean dan penandaan, cepat atau lambat kesalahan entri data akan berdampak pada produk Anda. Jika Anda mengandalkan proses manual untuk kontrol kualitas, kemungkinan besar kesalahan hanya akan diketahui setelah ribuan barang menjadi limbah atau memerlukan pengerjaan ulang.

Jika kesalahan pelabelan produk masuk ke dalam rantai pasokan, biaya dan limbah yang timbul akan jauh lebih besar. Biaya rata-rata penarikan produk adalah $10 juta – dan jumlah itu belum termasuk implikasi finansial akibat kerusakan reputasi merek jangka panjang.

Domino x Busting the Myths of Automation blog social thumbnail

Mitos #2: Automasi tidak akan efektif bagi saya karena bisnis saya sangat sulit diprediksi

Kami sering mendengar perusahaan jasa pengemasan berkata bahwa ketidakpastian bisnis mereka telah menghambat penerapan automasi. 

Perusahaan jasa pengemasan mengelola produk untuk berbagai merek, menangani berbagai peralihan produk per hari, dan tak jarang mesti menaikkan atau menurunkan produksi guna mengatur perubahan volume keluaran yang bersifat musiman. Banyak perusahaan meyakini bahwa tingkat ketidakpastian yang tinggi ini tidak bisa dikelola dengan mudah melalui automasi; padahal dalam kenyataannya justru sebaliknya. 

Solusi otomatis sederhana dapat menggantikan keperluan entri data manual. Sebagai contoh, pemindai barcode dapat otomatis mengisi label produk berdasarkan pesanan produksi yang ada, atau printer dapat dikonfigurasi agar mengisi templat label dari database pusat. 

Lebih sederhana lagi, di pabrik dengan banyak lini produksi, perangkat lunak automasi pengodean akan memungkinkan staf lini produksi untuk menghubungkan printer ke dalam jaringan dan secara otomatis mengisi data label produk dari lokasi pusat, seperti kantor produksi, SCADA, MES, atau sistem ERP. Hal ini dapat dikombinasikan dengan solusi otomatis untuk penglihatan mesin guna melakukan kontrol kualitas secara real time. 

Mitos #3: Automasi menghilangkan lapangan kerja

Meskipun tugas tertentu–misalnya, pembuatan kode dan entri data–lebih cocok dilakukan dengan automasi daripada oleh pekerja manual, pekerjaan tersebut umumnya dianggap membosankan dan remeh, yang semakin sulit diisi oleh produsen. 

Pada kenyataannya, industri manufaktur tengah mengalami kekurangan tenaga kerja. Laporan terkini Deloitte and the Manufacturing Institute menunjukkan bahwa industri manufaktur AS kemungkinan memerlukan sebanyak 3,8 juta pekerjaan baru pada tahun 2033, dan sebanyak 1,9 juta di antaranya mungkin tidak dapat terpenuhi.

Sejatinya peran robotika dan automasi dalam manufaktur bukanlah untuk menggantikan pekerja manual, melainkan untuk melengkapi mereka. Dengan mengambil alih tugas yang rutin, membosankan, atau berbahaya, automasi memungkinkan tenaga kerja kita yang telah kewalahan untuk memiliki waktu dan keleluasaan agar dapat fokus pada tugas yang memberikan added value, termasuk perencanaan strategis dan implementasi proyek.

Mitos #4: Automasi hanya akan menguntungkan organisasi besar

Terdapat miskonsepsi umum bahwa automasi hanya dapat diakses oleh organisasi besar yang mampu berinvestasi besar-besaran dari sisi kapital dan keterampilan.

Automasi dapat sangat menguntungkan bagi usaha kecil dan menengah. UKM dapat melakukan automasi untuk tugas rutin yang tidak memerlukan keterampilan tinggi, seperti entri data manual agar tenaga kerja mereka yang terbatas dapat lebih diberdayakan secara efektif. Jika hal tersebut masih belum cukup meyakinkan, pertimbangkanlah bahwa bagi perusahaan kecil, risiko kegagalan jauh lebih tinggi daripada perusahaan besar, dan penarikan kembali produk senilai $10 juta kemungkinan besar akan berakibat pada bencana keuangan.

Tentunya, biaya juga menjadi kekhawatiran besar bagi perusahaan kecil, dan hal ini membawa kita pada Mitos #5.

A machine with a box on it__Description automatically generated

Mitos #5: Automasi memerlukan biaya yang sangat mahal

Menurut hasil Industry Insights Survey 2024 oleh Automate UK baru-baru ini, 81% pekerja industri mengidentifikasi automasi sebagai masalah utama pada tahun 2023, dengan biaya menjadi hambatan terbesar bagi penerapannya.

Meski biaya implementasi mungkin merupakan kekhawatiran yang wajar di masa lalu, kini kenyataannya sangatlah berbeda. Manfaat dari sisi pengurangan biaya dan risiko kini sudah semakin jelas, dan solusinya jauh lebih terjangkau daripada sebelumnya. 

Selain itu, biaya solusi automasi, termasuk perangkat lunak robotika dan automasi, terus menurun. Menurut EY, harga rata-rata robot industri telah mengalami penurunan separuhnya selama dekade terakhir dan diperkirakan akan terus menurun. Lebih lanjut, mereka yang berinvestasi dalam automasi dapat menghemat pengeluaran operasional: survei terkini oleh Bain mendapati bahwa perusahaan yang dalam dua tahun terakhir mengalokasikan setidaknya 20% dari anggaran TI mereka untuk automasi berhasil menghemat rata-rata sebesar 22%.

Jika biaya masih menjadi masalah, kini banyak penyedia jasa, termasuk Domino, yang akan menawarkan sejumlah opsi untuk meningkatkan lini dan menerapkan teknologi baru tanpa pengeluaran modal. Paket pembiayaan dan kontrak yang fleksibel dapat membantu memasukkan biaya tersebut sebagai pengeluaran operasional, sehingga menjadikannya lebih terjangkau bagi usaha kecil.

Tentunya, perubahan tidak mesti dilakukan secara sekaligus: pengembangan kecil yang sedikit demi sedikit bukan hanya membantu menyebarkan biaya, melainkan juga memberikan justifikasi untuk investasi lebih lanjut, sebagaimana yang akan kita bahas pada Mitos #6.

Mitos #6: Automasi itu rumit, dan penerapannya disruptif

Hanya ada satu cara untuk menyelesaikan masalah besar: sedikit demi sedikit.

Produsen yang berupaya untuk beralih langsung dari proses manual menuju manufaktur yang sepenuhnya otomatis akan mengalami sejumlah disrupsi, tetapi automasi bukanlah suatu komitmen yang bersifat "semuanya atau tidak sama sekali". Perusahaan dapat memulai dari hal kecil dengan mengidentifikasi satu bidang yang automasinya dapat mengatasi masalah produksi.

Efisiensi peralihan produk sering kali menghasilkan manfaat besar, sehingga menjadi suatu keberhasilan cepat. Sebagai contoh, solusi pemantauan otomatis dapat diterapkan untuk menghitung produk secara real time serta memberi peringatan terkait kepada staf produksi ketika proses produksi akan segera berakhir, sehingga mereka dapat melakukan persiapan terlebih dahulu. 

Ini perubahan sederhana, tetapi membuat satu customer Domino dapat mengurangi waktu peralihan mereka dari 30 menit menjadi hanya 15 menit, sehingga memungkinkan dua kali operasi ekstra per hari. Peningkatan kinerja dan pengembalian investasi dari automasi suatu proses tunggal dengan cepat akan menjustifikasi penambahan investasi di kemudian hari.

Mitos #7: Automasi memerlukan keterampilan internal yang tidak kita miliki

Mitos umum mengenai automasi adalah diperlukannya keterampilan internal untuk mengelola transisi. Meskipun dulu hal ini mungkin menjadi kekhawatiran yang wajar, kini kenyataannya sangat berbeda. Saat ini, perusahaan-perusahaan yang menawarkan solusi otomatis akan menyediakan jasa pemasangan fitur teknologi dan implementasi, jadi Anda tidak perlu kewalahan memikul beban implementasinya. 

Setelah diimplementasikan, Anda akan mendapati bahwa sistem otomatis memerlukan lebih sedikit keterampilan internal untuk tetap beroperasi secara efisien; hal ini akan membantu Anda mengatasi kekhawatiran apa pun terkait alokasi tenaga kerja manual dan memungkinkan karyawan untuk mempergunakan lebih banyak waktu bagi tugas yang menghasilkan added value – yang kemudian akan membuat perusahaan Anda menjadi lebih menarik bagi calon karyawan.

Tunggu apa lagi?

Terdapat banyak miskonsepsi dan kekhawatiran yang mungkin dimiliki produsen terkait penerapan automasi. Namun, mengingat penurunan biaya, keuntungan finansial, dan mitra automasi yang semakin siap untuk membantu pembiayaan dan pengimplementasian solusi baru, pertanyaan sesungguhnya menjadi: mampukah Anda untuk tidak menerapkan automasi pabrik?

Pelajari lebih lanjut tentang solusi Domino untuk automasi pelabelan produk.

Banner CTA Domino Coding

Butuh informasi lebih?

Hubungi kami untuk solusi pencetakan dan penandaan yang inovatif dan memenangkan penghargaan. Hubungi

Artikel Pilihan